Sinergi Cegah Stunting dan Bangun Desa: Musdes RKPDes 2026 dan Rembuk Stunting Digelar di Galih Lunik
Lampung Selatan – Upaya pencegahan stunting dan perencanaan pembangunan desa terus digalakkan oleh pemerintah dan aparat kewilayahan. Pada Senin, 4 Agustus 2025, bertempat di Balai Desa Galih Lunik, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, telah dilaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) perencanaan RKPDes Tahun 2026 dan Rembuk Stunting Tahun 2025.
Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dan dihadiri oleh unsur Forkopimcam dan desa, antara lain Camat Tanjung Bintang, KUPT Kaliasin, Kepala Desa Galih Lunik, BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Pendamping Desa.
Dalam kegiatan tersebut, Bhabinkamtibmas menyampaikan bahwa kehadiran Polri dalam forum Musdes dan rembuk stunting adalah wujud komitmen mendukung program pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang sehat, kuat, dan berdaya saing sejak dini.
"Kami mendukung penuh langkah-langkah desa dalam upaya percepatan penanganan stunting. Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi investasi jangka panjang bagi kualitas generasi penerus," ungkap Bhabinkamtibmas Desa Galih Lunik.
Selain membahas rencana kerja pembangunan desa dan upaya menekan angka stunting, Bhabinkamtibmas juga menghimbau warga untuk ikut memasang bendera merah putih di halaman rumah masing-masing sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Himbauan Kamtibmas dan Patriotisme
Dalam kesempatan tersebut, aparat keamanan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga situasi Kamtibmas agar tetap aman dan kondusif, serta menghidupkan kembali semangat nasionalisme di bulan kemerdekaan.
"Mari kita hormati jasa para pahlawan dengan hal sederhana namun bermakna — memasang bendera merah putih dengan penuh kebanggaan di depan rumah. Ini bentuk cinta tanah air dan penghargaan terhadap sejarah bangsa," tambahnya.
Kegiatan berjalan dengan tertib dan penuh kekeluargaan. Diharapkan, hasil dari Musdes ini akan menjadi dasar pembangunan desa yang lebih terencana, partisipatif, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.