Sinergi Budaya dan Keamanan, Bhabinkamtibmas Hadiri Pembentukan Ronda Wisata Adat di Desa Kelawi Lampung Selatan
Lampung Selatan, - Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan berbudaya, Bhabinkamtibmas Polsek Penengahan Polres Lampung Selatan menghadiri rapat pembentukan Ronda Wisata Berbasis Budaya di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni sebagai terobosan positif yang menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal dengan sistem keamanan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat. Selasa pagi, 24 Juni 2025, mulai pukul 08.30 WIB
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat, antara lain Camat Bakauheni Furkonudin, Kepala Desa Bahtiar Ibrahim, Ketua BPD A. Roni, Ketua Forum Duta Wisata Samsul Ma’arif, serta seluruh kepala dusun, RT, linmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Desa Kelawi, Hartanto.
Bentuk ronda yang dibentuk terpusat di Dusun Minang Rua, melibatkan para tokoh lingkungan dan warga sebagai petugas ronda malam yang mengenakan pakaian adat, mencerminkan kekayaan budaya lokal sekaligus menjaga keamanan secara humanis dan bernilai luhur.
Polsek Penengahan melalui Bhabinkamtibmas aktif berkolaborasi dengan masyarakat dan perangkat desa dalam mendukung keamanan wilayah berbasis ronda budaya. Dalam praktiknya, setiap petugas ronda akan menjalankan tugas secara bergilir, didampingi linmas dan RT setempat. Kegiatan ini diawasi dan dipantau oleh unsur TNI-Polri sebagai bentuk pengamanan terpadu yang tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif.
“Ronda budaya ini adalah bentuk kepedulian terhadap keamanan dan pelestarian nilai-nilai lokal,” ungkap Hartanto, selaku Bhabinkamtibmas.
“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan masyarakat, khususnya para pemuda dan tokoh adat yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Ia menegaskan, “Polri akan terus hadir mendampingi setiap kegiatan masyarakat yang positif dan bermanfaat bagi keamanan serta keharmonisan lingkungan.”
Bhabinkamtibmas mengajak seluruh masyarakat untuk aktif menjaga keamanan lingkungan, tidak hanya sebagai kewajiban sosial, tetapi juga bentuk kecintaan terhadap desa dan budaya.
“Mari kita jaga warisan budaya dan keamanan kampung kita bersama. Dengan saling peduli, kita bisa menciptakan suasana yang aman, damai, dan membanggakan,” imbau Hartanto.
Kegiatan ronda wisata berbasis adat ini menjadi inspirasi nyata bagaimana keamanan dan pelestarian budaya bisa berjalan berdampingan, melibatkan semua unsur masyarakat dalam semangat gotong royong yang kuat.