Di SMPN 2 Tanjungsari, Bhabinkamtibmas Tekankan Bahaya Kenakalan Remaja dan Geng Motor

18/02/2025 10:08:26 WIB 27

Di SMPN 2 Tanjungsari,  Bhabinkamtibmas  Tekankan Bahaya Kenakalan Remaja dan Geng Motor

Lampung Selatan,  – Bhabinkamtibmas Polsek Tanjung Bintang, Aiptu Saliman, SE, melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) di SMPN 2 Tanjungsari, Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Dalam upaya meningkatkan kesadaran pelajar mengenai disiplin dan keamanan. 17 Februari 2025. 

Penyuluhan ini ditujukan khusus bagi pengurus OSIS dalam rangka mendukung kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) serta memberikan pemahaman tentang bahaya kenakalan remaja dan geng motor.

Aiptu Saliman menyoroti meningkatnya kasus kenakalan remaja yang melibatkan pelajar, seperti tawuran, perkelahian, hingga keterlibatan dalam geng motor. Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut tidak hanya berdampak pada lingkungan sekolah, tetapi juga bisa berujung pada konsekuensi hukum yang serius.

“Kami mengajak seluruh pelajar untuk lebih bijak dalam bergaul dan tidak terjerumus dalam aktivitas negatif seperti tawuran atau geng motor. Perkelahian yang berawal dari hal kecil bisa berbuntut panjang hingga ke jalur hukum, yang tentunya akan merugikan diri sendiri dan keluarga,” ujarnya.

Selain itu, Aiptu Saliman juga menekankan bahwa pengaruh media sosial harus disikapi dengan bijak. Ia mengingatkan agar para siswa tidak mudah meniru tren negatif yang viral, seperti aksi kekerasan, ugal-ugalan di jalan, atau konten provokatif yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam masalah hukum.

Kepala Sekolah SMPN 2 Tanjungsari,  menyambut baik kegiatan ini dan  berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan untuk memberikan wawasan kepada anak-anak agar lebih disiplin dan bertanggung jawab. 

“ Dengan adanya bimbingan dari kepolisian, kami optimis lingkungan sekolah bisa lebih aman dan kondusif,” ujarnya.

“Saya jadi lebih paham bahwa tawuran dan ikut geng motor bisa berakibat fatal. Mulai sekarang saya akan lebih berhati-hati dalam memilih teman dan aktivitas di luar sekolah,” kata salah satu pengurus OSIS, Rafi (15),

Kenakalan remaja seperti tawuran, perkelahian, dan geng motor memiliki dampak luas, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Dari sisi hukum, pelaku tawuran bisa dijerat dengan pasal terkait penganiayaan atau perusakan fasilitas umum, yang dapat berujung pada pidana.

Dari segi sosial, keterlibatan dalam geng motor atau kenakalan lainnya dapat menyebabkan stigma buruk bagi pelajar yang bersangkutan, mempengaruhi masa depan mereka, termasuk kesempatan untuk melanjutkan pendidikan atau mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, kecelakaan akibat berkendara ugal-ugalan juga menjadi perhatian serius. Dalam rangka Operasi Keselamatan Krakatau 2025, pihak kepolisian mengimbau siswa untuk memahami konsep safety riding, yakni berkendara dengan aman dan mematuhi peraturan lalu lintas untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Sebagai pengurus OSIS, para siswa diharapkan menjadi contoh bagi teman-teman mereka dalam menjaga ketertiban dan mencegah kenakalan remaja di sekolah. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang mereka ikuti juga menjadi ajang untuk membangun karakter kepemimpinan yang bertanggung jawab dan disiplin.

Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan patroli dan pemantauan terhadap aktivitas pelajar di luar sekolah, terutama di jam-jam rawan terjadinya tawuran atau balap liar.

 

Share this post